Saturday, October 30, 2010

Sabar itu...



Hidup ibarat roda. Adakala kita di atas, adakala di bawah.
Hidup umpama cerita. Ada berita gembira, ada berita duka.
Dalam hidup ini adakalanya kita tersadung. Mungkin juga terjatuh, kemudian bangkit semula. Atau, terjatuh yang tidak bangun-bangun lagi.
Semua bergantung pada si pelangkah, bagaimana mencorakkan langkah kakinya.

Musibah dan ujian itu sebenarnya mahu menyedarkan kita tentang nikmat Allah, mendekatkan diri padaNya. Jadi, apa lagi yang layak dibuat kalau bukan bersabar dan bersyukur kepada Allah dengan mengingatiNya setiap detik waktu. 
Sabarlah kita bila diuji biarpun pahit tidak terperi.
Syukurlah kita bila dianugerahkan biarpun tidak sampai apa yang dihajati.
Biar apapun yang Dia beri, anggaplah itu hadiah keimanan daripada Yang Maha Tinggi.

Justeru wahai pembaca sekalian, kalimah sabar dan syukur itu seharusnya diabadikan dalam kamus hidup kita. Manusia tidak lepas dari menginginkan yang terbaik dalam hidupnya. Mahu akademik cemerlang, impikan kerja besar, rumah besar dan gaji besar bahkan apa sahaja yang pasti terbaik untuknya. Namun akan ada ujian demi ujian buat sang hamba.

Ajaibnya sang hamba bila dia beriman. Tanpa iman, masakan akan lahir sabar dan syukur. Itu petanda manusia hebat. 




"Sungguh ajaib perihal orang mukmin, sesungguhnya semua urusan mereka adalah kebaikan. Dan keadaan ini tidak ada melainkan kepada orang yang beriman sahaja. Sekiranya beroleh kurniaan dia akan bersyukur, maka jadilah kurniaan itu baik untuknya. Manakala apabila ditimpa musibah, dia bersabar. Maka jadilah musibah itu kebaikan untuknya."
( Riwayat Muslim)

Sabar itu…
Ya, sabar itu adalah buah iman. Moleknya peribadi seorang muslim bila dia bersabar. Mukmin yang sabar dengan kehilangan dan kegagalan, dijanjikan Allah dengan gantian yang lebih baik bahkan terbaik. Firman Allah S.W.T :
"Sebenarnya apa yang ada pada kamu akan habis dan hilang lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah akan kekal dan Kami pasti memberikan ganjaran kepada mereka yang bersabar, dengan ganjaran yang terbaik di atas apa yang mereka lakukan" (An-Nahl : 96)


Bersangka baik dengan Allah. DIA nak kita kuat. DIA nak kita belajar erti kehidupan.

"Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (darjatnya), jika kamu orang beriman." [3:139]

Kata seorang sahabat, puisi Arab itu indah. Ya, mungkin ada benarnya.
Hati orang Arab yang benar-benar dekat dengan al-Quran, yang betul-betul memahami cantiknya bahasa Ahlu Jannah itu, pasti mampu melahirkan puisi yang indah-indah juga. Mereka membaca al-Quran semacam membaca buku cerita, menelusuri zaman-zaman perjuangan Nabi dan Rasul. Barangkali pembacaan mereka meresap sampai ke tangkai hati. Lalu, dengan mudah mencerna setiap elemen kehidupan lewat penulisan.

Sabar itu tali iman yang kuat
Benteng pertahanan dari tipuan syaitan
Sabar punya akibat terpuji
Akibat tergesa-gesa adalah rugi
Jika kau bertemu saat menyedihkan
Itu biasa tabiat zaman
Kenakan baju kesabaran.

Jangan cuma meminta diringankan ujian, pintalah juga dikurniakan kekuatan iman dan kesabaran untuk mengharungi cabaran.

7 comments:

sufiyyah said...

sabar itu separuh drpd iman...cmne tahap kesabaran yg ada dlm diri kte?? same2 kte muhasabah diri kte,,

Anonymous said...

sabar ada tahapnya...
betul ke?

Anonymous said...

mungkin setiap insan tahu tahap kesabaran diri masing2...

IMPI UTM said...

Ada soalan menarik di sini..
Sabar ada tahapnya...
betul ke?

Sekadar memberi pandangan.
Tanggapan bahawa sabar punya tahap, adalah tanggapan yang pasif.
Pemahaman sebegini hanya membuatkan hati jadi rapuh,jiwa merasa merana, dan akhirnya mereflekkan tindakan yang tidak bijak, dengan dalih 'sabar ada batasnya'.

Sesungguhnya sabar itu adalah perintah Allah S.W.T, oleh itu tidak akan ada batasnya. selagi hayat dikandung badan, selama itu kita harus punya kesabaran.
kerana apa?
kerana selagi kita bernafas di muka bumi ini, Allah akn terus menguji kita, samaada dengan ujian nikmat atau musibah.

Ayuh, mari kita ingat,
saat sabar mula menipis, saat itu rahmat Allah makin menjauh.

mari kita renungkan bicara Allah ini :
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan solat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah, 2 : 153)

Tingkatkan kesabaran,
moga jadi pemberat amalan.

Wallahua'lam

Anonymous said...

thanks, nice information...

"saat sabar mula menipis, saat itu rahmat Allah makin menjauh"

nmpak seakan ada ukuran dlm kesabaran..jd boleh kata sabar itu ada 'tingkatannya'?

IMPI UTM said...

Anonymous,kita rujuk kembali pernyataan yang terdapat dalam entry :
"sabar itu buah iman"
setuju?

baiklah, kita semua sudah maklum bagaimana perihal iman..
iman itu ada pasang surutnya,
ada masa membugar dan menguncup,
yaziidu wa yanqus.

nah, kalau begitu keadaan iman, begitu juga halnya dengan sabar,
bukan?
sabar itu..
kadang ia kukuh,
kadang ia melebur.
ada saat ia lebat mewangi,
ada saat ia layu ke bumi.

wallahua'lam.

Anonymous said...

syukran atas penjelasan...